Pages

Jumat, 11 Agustus 2017

Jarak

Bulan april kala itu adalah kali terakhir gue berakhir dengan jarak. Jarak yang awalnya gue anggap hanya sebatas Kilometer yang hanya perlu dinikmati. Jarak yang selalu menemani hari gue dengan sedih canda tawanya. Jarak yang kadang terselip sebuah kerinduan untuk dicurahkan tapi berakhir dengan perpisahan.

Jarak kadang ngeselin bagi gue. Misalnya gue harus berpisah dengan mas-mas Martabak langganan gue di daerah Denpasar. Martabak dengan aroma khasnya, rasanya dan kumis mas-mas nya. Ahh rindu sekali akan mereka. 

Jarak juga bikin hal yang kadang dulu kita anggap sepele tapi sekarang malah ngangenin. Misalnya, gue suka banget duduk di balkon rumah sambil liat view gunung ditemenin kopi di pagi hari atau kangen sama masakan mama yang tiap hari selalu kita makan.

Jarak hanyalah sebuah istilah yang buat gue ngerasa antara bersyukur dan harus benci. Bersyukur karena jarak ngajarin gue apa itu sabar, ikhlas dan pahit. Yang buat gue jadi tau kapan harus berjuang atau ninggalin sesuatu yang emang pahit banget buat dijalanin. Benci karena "jarak", buat gue jauh dari hal-hal nyaman yang selalu gue lakuin. Benci karena jarak gue jadi tau kalo "Kilomteer" bukan hanya sebuah satuan jalan tapi semacam "Kilometer" yang memang untuk di Rindu.

Minggu, 30 Juli 2017

day 3, Bibir merah

Jadi ceritanya gue terlambat buat masuk kelas dikarenakan ke mageran saat selesai hujan. Hal yang paling enak ketika turun hujan adalah tidur apalagi di pagi hari, tapi rasanya itu tidak mudah untuk dilakukan karena harus belajar. Shittt

Awalnya ketika masuk gak ada tanda-tanda bakal kena punishment. Lega. Hal mengerikan pun terjadi ketika masuk kelas siang tiba-tiba sang mentor berucap "Yang tadi telat, mau dihukum apa?". Shit. Dengan berbagai alasan kami menolak untuk menyerah memperjuangkan diri kami dari hukuman.

"Ms engrie, tadi hujan ms. Nunggu reda dulu baru berangkat". Ucap kami ber 5

Wanita memang senang ketika liat cowok menderita. Dengan jiwa ke emak'an mereka berkata dengan santai

"Tadi kami juga kehujanan, tapi tepat waktu"

Dalam hati.... "Cewek emang selalu benar, kalo salah balik lagi ke poin pertama". Pasrah

"Jadi ini mau dihukum apa?". Tanya Ms Engrie

Gue bahkan gak tau jalan pikiran perempuan kalo ngasih hukuman itu memang kampret. Dengan muka polosnya mereka serempak bilang "Pake Lipstik".

Gue dengan sangarnya bilang "Haroooommmmmm"

Ujung-ujungnya tetep juga kami para lelaki bujang memakai lipstik.

Kenalin namanya Maryadi atau biasa dipanggil Adi. Gue gak tau dia lahir di planet apa dengan bakat apa yang jelas diantara kami ber 5, dia satu-satunya orang yang pake lipstik paling RAPI. Kalo ada kontes laki-laki pake make up, gue yakin dia gak bakal kalah sama bencong-bencong taman mini di Jakarta.



Kamis, 27 Juli 2017

day 2, Ndesoooo

Seperti biasa, pagi hari jam set 6 teriak-teriak di jalan.

"Can u get the dipper please?"

"Can u get the dipper please?"

"Dipperrrr"

"Dipperrr"

sampai mulut berbusa buat tereak2 akhirnya report juga.

Jadi tiap anak maju satu per satu buat ngafalin kosa kata di depan Mr Jejen. Dan tiap anak pasti kena semprotan "Mbahmu" or "Dasar ndesoo". Termasuk gue

"I need a new tooth brush". Gue

"Nu". Mr jejen said

"New"

"New new mbahmu. Nu"

"Nu"

"(Nah gitu)"

Kesialan gak sampe disitu aja, kata2 kampret keluar lagi

"Your breath is stink"

"Breath breath, dasar ndeso. Breath (sambil praktekin yang bener'

"Breaathhhh"

"Lidahnya gini, breath"

"breaaathhh"

"Dasar ndesoo"

"hueehhehehhe"

Rabu, 26 Juli 2017

day 1, latihan militer

Jadi tiap lembaga punya cara masing-masing buat menghafal kosa kata dalam bahasa inggris. Anehnya cuma lembaga yang gue tempatin punya cara paling gila buat ngafalin kosa kata.

1. Bangun jam set 6 pagi dan baris di pinggir jalan raya sambil teriak-teriak
2. Mentornya GILA atau bisa disebut KEREN karena kegilaannya

Kenalin namanya Mr. Jejen. Mentor paling keren yang pernah gue temuin. Pakaian ala raggae, rambut kriting, dan boros muka (umurnya muda, tapi mukanya tua). Tiap pagi gue sama anak-anak yang lain baris di pinggir jalan dan teriak-teriak ngikutin perkataannya.

"Make a line please". Mr jejen said
"Make a line please". anak-anak ngikutin

"Hey, get back in the line". Mr jejen said
"Hey, get back in the line". anak-anak ngikutin

Makin lama, makin ngaco. Anehnya  kita tau apa yang harus kita bicarain.

"Ngantri dong"

"Make a line please"

"baja bajajajajbaja"

"Make a line please"

"yaeyayeabybeyaeay"

"Make a line please"

tiba-tiba cewek lewat terus senyum sama Mr Jejen

"Anyinggg gue di senyumin"

Serempak jawab "Anyinggg"


Selasa, 25 Juli 2017

a day before learning english

Rencana awal buat ke kampong inggris jam 8 pagi gagal total gegara si kampret gak bangun (termasuk gue). Kenalin namanya Adit gue biasa manggil dia kadal atau gak kampret karena kelakuannya kek preman. Kita akhirnya berangkat jam 12 itu pun harus ngejar bus yang udah mau berangkat dari terminal. Shit, busnya udah kek pasar. Barang dimana-dimana, kakek-kakek dengan polosnya duduk sambil selonjoran bahkan emak-emak yang harusnya menguasai transportasi umum kali ini harus berdiri. HAHAHA kuasa emak-emak kalah di bus ini.

Singkat cerita kita pun sampe di kampong inggris. Di awali dengan naik bentor (becak motor). Gila tarifnya per orang 25K, bapaknya bilang “Jauh ini mas jaraknya”. Padahal gak sampe 2KM, mending naek gojek (gak kepikiran)

 Seperti hal lazim pada umumnya ketika daftar sesuatu kita harus ngurus administrasi. Ini gak menarik sih cuma yang menarik mba-mba yang ngurusinnya. Ada benih-benih tatapan yang mencengangkan ketika melayani gue dibanding ngelayanin orang laen. Ketika orang laen yang dilayani mba-mba nya biasa aja kesannya, tapi pas gue yang dilayanin banyak banget pertanyaan yang gak penting. “Mas darimana?” “Mas kuliah dimana?” atau “Mas kamu ganteng” :v.
Habis itu gue diarahin menuju camp yang mirip kontrakan. Kesan pertama saat masuk camp “Pakaian dalam dengan santainya gelantungan ditempat jemuran”. Mirip ketika udah boker tapi keran aer nya gak nyala. Jijik.


Gak ada kegiatan menarik setelah itu hanya istirahat dan tes biasa untuk penempatan kelas ke esokan harinya. Hal yang membosankan

Kamis, 13 Juli 2017

Keraguan

Baru aja gue buka youtube dan ngeliat draw my life nya Radit. Seoalah ini balik lagi ke gue yang getol pengen jadi bagian dari industri kreatif tapi gue malah sibuk sendiri dengan berbagai aktifitas yang ada. Ada yang salah. Gue gak tau gimana mulainya, tapi semenjak tulisan ini dibuat gue harap gue akan membacanya nanti ketika gue berhasil jadi apa yang gue mau.

Ada yang salah. Sekarang adalah masa yang ngambang buat gue. Bahkan bisa dibilang ini adalah penentuan antara mau lanjut lebih serius dengan nulis atau tetep jadi orang yang hanya kuliah, sibuk terus tau-tau lulus. Bahkan lulus pun belum tau mau kerja apa. Gue bahkan sempet ragu dengan masa depan gue sekarang. Gue bahkan terlalu pesimis tentang cita-cita gue kedepan. Tapi gue suka nulis. Seseimple itu passion gue. Gue suka ngehibur orang, gue suka film, tapi gak ada satupun dari keseharian gue buat gue nulis. Kuliah, rapat, maen bahkan lingkungan pun sepertinya tidak mendukung buat gue nulis. Setidaknya gue sekarang berdoa sama tuhan, hari ini sampai kapan pun gue harap dipertemukan dengan orang-orang yang sesuai dengan keinginan gue jadi penulis. Setidaknya itu menjadi harapan paling mulia bagi gue. Semoga... 

Selasa, 13 Juni 2017

Ramadhan, sementara sendiri

Ramadhan...

Kadang sendiri adalah hal paling menyiksaku. Sendiri bisa ku ibaratkan bagai pelangi yang menampakan dirinya di tengah kesepian. Merenung dengan berbagai macam pikiran yang selalu terbayang

Ramadhan...

Kau tau hal yang paling indah dari sebuah kesendirian? bagai sebuah taman impian di savana yang luas. Cukup aku dan masamu yang bisa menikmatinya.

Tertawa sendiri memikirkan hal lucu bersamamu. Hal yang ku anggap sebagai retorika dari sebuah mimpi yang seolah memiliki dunianya sendiri. Kamu tau apa artinya itu? Aku ingin mewujudkannya suatu hari nanti

Ramadhan...

Terkadang rindu sekali melakukan hal yang biasa bahkan kusukai. Seperti aku menulis ini misalnya. Menulis dirimu dengan berbagai kegelisanku. Memulai sebuah kata-kata dengan alur yang jelas. Cerita yang ringkas dan Hati yang was-was. Apakah tulisan ini bagus? apa tulisan ini bisa membuat orang lain bahagia?

Seperti mimpi kebanyakan orang yang mengutip mimpinya dari orang yang ia kagumi "Impianku sederhana saja, bisa nulis dan buat orang lain bahagia"

Ramadhan...

Cukup Sesederhana itu.....