Gak pernah terbayang kepada saya ketika hal ini datang. Seperti bayi yang baru belajar berjalan ada saja sesuatu yang membantunya. Entah itu kedua orang tua, tembok, atau sebuah kursi bayi. Rasanya sungguh malu untuk menceritakan ini. Seolah saya hanya semut yang hanya kecil dimata kupu-kupu, lebih kecil lagi di mata manusia bahka sangat kecil di mata Allah.
Kemaren setelah UAS, saya meminjam fotocopyan Tabel Bunga Keuangan untuk di fotocopy sebagai bahan belajar kepada teman saya.
"Zaq, aku tunggu di musholla gedung F (sebutan gedung pascasarjana) sambil sholat ashar ya"
"Oke Lev"
Setelah itu saya langsung menuju gedung F. Mengambil wudhu lalu melaksanakan sholat ashar sendiri. Setelah selesai sholat, tiba-tiba ada perempuan dibelakang shoft saya memanggil.
"Dek..."
"Ohh iya ada apa mba?" sedikit kaget
Tiba-tiba levia langsung maen kabur meninggalkan saya.
"Adek semester berapa?"
"Semester 3 mba"
"Maaf, tadi pas takbir sama rukuk itu salah. Jadi gini sebenarnya pada zaman nabi takbir yang benar itu seperti ini. Rukuk pun harus lurus gak boleh tangannya melebihi dengkul"
"Ohh gitu mba, setau saya takbir seperti ini itu sunnah"
"Yang benar seperti ini dek di zaman nabi" Sambil mencontohkan gerakan yang sempurna
Tidak lama kemudian orang lain masuk untuk melakukan sholat. Perbincangan kami pun berlanjut di luar musholla.
"Ohh iya tadi ngikutin ajarannya siapa dek?"
"Saya praktekin gerakan ini karena waktu itu di masjid ada ajaran tentang melakukan gerakan sholat"
"Hati-hati ya banyak sekarang ajaran-ajaran yang tidak mencontohkan seperti pada zaman nabi"
"ohh iya mba, syukron tadi sudah diingatkan"
"Asal mana dek?"
"Saya asal Bali mbak"
"Orang tua tidak pernah mengajarkan sholat?"
"Jadi saya sekolah di bali pisah sama orang tua. Orang tua saya di desa saya sekolah di kota mba. Sebenernya saya baru mengenal islam itu sejak kuliah. Saya sekolah SD-SMP itu lebih banyak tau ajaran agama hindu. Berlanjut SMA saya masuk swasta kristen jadi mengikuti ajaran kristen mba"
"Ohh gitu pantesan. Ini saya ada cuplikan video mengenai tata sholat dan wudhu yang benar menurut ajaran nabi. Saya dapatkan dari ustad (lupa namanya) langsung dikasih oleh beliau"
"Ohh iya mba" Sambil melihat video
Sembari melihat video saya sedikit basa basi
"Maaf mba, asli mana?"
"Saya sumatera"
"S2 ya mba? ngambil konsentrasi apa?"
"Iya saya S2, ngambil konsentrasi Marketing. Ini videonya hanya tentang wudhu saja yang sholat saya lupa naroh dimana. Nanti saya akan cek lagi. Kamu bawa Flashdisk atau laptop?"
"Wahh gak bawa saya mba"
"Yaudah besok bisa bawa ya ntar saya kasih videonya"
"Ohh iya mba, boleh minta kontaknya?"
"08xxxxxxxxx"
"Atas nama siapa mba?"
"S"
"Syukron mba sudah diingatkan sekali lagi jadi gak enak saya"
"Ohh iya gapapa dek"
"Saya pamit mba, Assalamualaikum"
"Waalaikumsallam"
Hari ini saya janjian buat ketemu Mba S di gedung Pascasarjana FIA. Saya masuk kedalam lalu memberikan flashdisk.
"Bawa flashdisk?" tanya mba S
"Bawa mba" sambil ngasih flashdisk
"Ini videonya gak ada, sebenernya saya ada kasetnya cuma udah dikirim kemaren ke sumatera. Tapi saya ada pdf tentang sholat dan wudhu"
Selesai mengcopy file, saya gak banyak berbincang seperti kemaren karena mungkin mba S juga lagi sibuk.
"Syukron mba maaf ngerepotin, saya langsung balik aja"
"Ohh iya gapapa"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsallam"
Pertemuan singkat penuh makna. Hati saya seakan bergetar. Mengingatkan lagi bahwa apa yang saya lakukan selama ini masih jauh dari kata BAIK. Hal kecil seperti sholat aja saya salah. Sungguh ini adalah proses Hijrah yang sangat panjang bagi saya. Saya sadar satu hal. Allah tahu hambanya ketika ia hendak mendekatkan diri padanya. Selalu ada jalan entah seperti saya melalui ketidaksengajaan lalu dipertemukan oleh seseorang perempuan yang menegur saya atau hal lain yang nantinya banyak sekali kejadian yang gak terduga. Saya selalu percaya bahwa skenario yang allah buat lebih baik dari apa yang saya bayangkan